Iwan Fals lahir di Jakarta pada 3 September 1961 dengan nama Virgiawan Listianto. Masa kecil Iwan dihabiskan di Bandung dan Jeddah, Arab Saudi selama 8 bulan. Bakat musik Iwan mulai terlihat sejak masih berusia 13 tahun. Ia sudah terbiasa tampil di depan umum ketika masih sering mengamen di Bandung.
Sebelum menggunakan nama Iwan Fals, ia sempat beberapa kali mengganti ejaan namanya. Tahun 1979, ia memakai nama panggung Iwan Fales. Beberapa saat kemudian menadi Iwan Falls, sebelum akhirnya memilih nama Iwan Fals.
Pada tahun 2011 Iwan Fals mendapat sebuah nama Islam ketika sedang melakukan perjalanan tur Extrareligi. Di sebuah pondok pesantren, Iwan mendapat nama Muhammad Ridwan Al Falsabi.
Album Pertama
Ketika pertama kali mengembangkan karirnya di Jakarta, Iwan sempat menjual sepeda motornya untuk membiayai mastering album. Bersama kawan-kawannya, ia merilis album pertamanya CANDA DALAM NADA. Namun sayangnya album itu gagal di pasaran. Album tersebut baru menjadi buruan para penggemar Iwan Fals setelah sang idola mulai dikenal lebih luas.
Tidak Ada Merek Produk Di Panggung
Panggung adalah Wilayah Seni. Prinsip itu terus dipengang teguh oleh Iwan Fals. Di sepanjang karirnya, ia tak mengizinkan ada merk produk di wilayah panggungnya. Bahkan merk alat musik pun sengaja ia tutup dengan lakban. Produk sponsor utama konser biasanya hanya diperkenankan diletakkan di bawah panggung konser.
Kantata Takwa
Iwan Fals juga identik dengan salah satu proyeknya, Kantata Takwa. Dalam sebuah konser Kantata Takwa tahun 1991 silam, Iwan dan kawan-kawan mencetak rekor setelah mampu menghadirkan 15 ribu penonton. Dengan modal nama besar Iwan Fals, lagu-lagu berkualitas dan kemasan konser yang megah, pertunjukan ini pun akhirnya membuat para penikmat musik dari berbagai penjuru Indonesia hadir ke Jakarta.
Uang Receh Satu Ember
Kejadian menggelikan juga pernah terjadi ketika Iwan Fals menggelar konsernya di Bandung tahun 90-an silam. Ketika menyanyikan lagu Pesawat Tempur, mendadak penonton melemparinya dengan uang koin. Ketika dikumpulkan, uang itu ternyata sanggup memenuhi volume sebuah ember.
Usut punya usut, penonton melempari panggung dengan uang koin karena terpengaruh dengan lirik pada lagu tersebut. "Penguasa, penguasa, berilah hambamu uang,"
Septiktank dan Swami
Istilah 'Septiktank' bisa saja lebih populer saat ini bila Iwan Fals memenangi lotere bersama Sawung Jabo, Jockie Surjoprajogo, Totok Tewel, Nanoe, Naniel, Innisisri. Saat itu mereka sedang berdebat untuk memberi nama bandnya. Iwan mengusulkan Septiktank, sedangkan Sawung Jabo menyarankan Swami. Sawung Jabo beruntung, Swami akhirnya memenangi lotere tersebut.
Nama Swami sendiri merupakan plesetan dari kata 'Suami'. Ini tentu saja diambil dari status mereka masing-masing di keluarganya. bersama Swami, Iwan Fals mampu meraih berbagai sukses dengan beberapa tembangnya, termasuk Bento dan Bongkar.
Nama Samaran
Pernah mendengar nama Pitat Haeng? Jika pernah, berarti Anda harus tahu bahwa itu adalah nama samaran dari Iwan Fals. Nama Pitat Haeng digunakan Iwan untuk menciptakan beberapa single. Iwan sengaja menggunakan nama samaran untuk melihat reaksi pasar saat ia tidak menggunakan nama besarnya.
Hasilnya? Tetap memukau. Dengan menggunakan nama tersebut, Iwan tetap meraih sukses. Salah satu single yang ciptaan 'Pitat Haeng' paling terkenal adalah Pak Tua. Pernah dengar kan?
Galang Rambu Anarki
Selain merupakan nama anaknya, Galang Rambut Anarki merupakan salah satu judul lagu Iwan Fals di album OPINI. Lagu ini menceritakan tentang kegelisahan orang tua di Indonesia ketika menghadapi kenaikan harga BBM. Uniknya, kelahiran Gilang bertepatan dengan kenaikan harga BBM itu sendiri, yakni pada 1 Januari 1982.
Galang meninggal pada bulan April 1997. Meninggalnya Galang tentu menjadi pukulan berat buat Iwan. Iwan sempat vakum dari dunia musik selama beberapa tahun. Semenjak kematian Galang, Iwan lebih senang menyibukkan diri dengan kegiatan di luar musik, seperti berlatih bela diri.
Mama Cake
Mei 2012, Iwan Fals sibuk dengan proyeknya untuk mengisi soundtrak film berjudul MAMA CAKE. Kisah persabatan yang ada di film ini membuat Iwan akhirnya memasukkan single Belum Ada Judul sebagai soundtrack. Iwan mengaku cerita dalam film ini merupakan refleksi dari kejadian yang pernah ia alami bertahun-tahun lalu. MAMA CAKE sendiri bakal dirilis pada bulan September lalu.
Diboikot Wartawan Medan
Agustus 2012, nama besar Iwan Fals sempat terganjal di Medan setelah wartawan baik media cetak maupun online memboikot konsernya. Namun tentu saja ini bukan disebabkan kecintaan publik Medan terhadap Iwan luntur.
Para wartawan terpaksa memboikot konser tersebut setelah tidak mendapat izin masuk area konser. Pihak penyelenggara meminta agar wartawan menunjukkan ID Card untuk masuk ke area konser, sebaliknya para wartawan mengaku tidak pernah mendapatkkan ID Card walau telah mengikuti briefing konser.
sumber : http://musik.kapanlagi.com/berita/fakta-seru-legenda-musik-indonesia-iwan-fals-1fcb3f.html