Sunday, 8 July 2012

Azan Subuh Masih Di Telinga


Ketika fajar menjelang
Terlihat dia melangkah enggan
Seirama dengan dendang subuh
Yang singgah di hati keruh


Sempit jalan berdesak bangunan
Memandang sinis mendakwa bengis
Perempuan satu dan hitamnya waktu


Dihapusnya gincu dengan ujung baju
Dibuangnya dengus birahi sejuta tamu


Hari pagi menyambut kau kembali
Mengusap nadi mengelus hati
Sesal di hatimu kian mengganggu


Kau reguk habis semua doa doa
Dari surau depan rumah yang kau sewa
Tak terasa surya duduk di kepala
Azan subuh masih di telinga


Terdengar renyah tawa gadis sekolah
Menyibak tabir cerita lama
Didepan retaknya cermin yang telah usang
Menari dia seperti dahulu


Terdengar pelan ketuk pintu
Tegur anakmu buyarkan lamunan
Perempuan satu kian terbelenggu


Dihapusnya gincu dengan ujung baju
Dibuangnya dengus birahi sejuta tamu

Baca Juga Yang Ini Sob:

Artikel Terkait

Komentar Facebook
0 Komentar Blogger

0 comments: