Wednesday 9 May 2012

Saat Ibu Pertiwi Menangis

Sobat pembaca semua, kini kita sedang mengalami bencana sosial yang tidak kita inginkan, moral tak lagi bisa ditegakkan. Hanya segelintir raut wajah lesu yang menegakkan keadilan, bukan demi uang, bukan demi jabatan. Tetapi demi tanggung jawab atas amanah raykat Indonesia.
Mereka para manusia yang tak terlihat oleh kita, mereka bersembunyi dalam hiruk pikuknya keganasan politik Indonesia. Patut kita berikan setinggi tingginya hormat kepada mereka pahlawan moral, pahlawan keadilan. Kita tak tau siapa mereka, kita tak tau dimana mereka segelintir orang dengan wajah lesu. Entah apa yang membuat mereka lesu, apa kejamnya politik? Apakah ancaman pihak-pihak tertentu?

Disaat Ibu Pertiwi menangis sobat. Melihat tanah airnya, mendengar jeritan rakyatnya. Yang seakan terbunuh oleh waktu, terbunuh oleh politik dan Uang! Bukan saya tak suka dengan politik ataupun bukan saya yang tak suka uang. Tetapi tolonglah engkau jangan pernah berikan setetespun kelicikan di dunia politik Indonesia, janganlah engkau biarkan uang haram berhamburan di bumi Nusantara!
Disaat ibu pertiwi menangis sobat, menyaksikan keganasan para tikus berdasi yang melahap hak-hak rakyat Indonesia untuk sejahtera, untuk hidup sehat, untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya! Tolonglah kau dengarkan kaum bawah yang menjerit, sedangkan kaum atas tertawa lepas. Begitulah Indonesia, jangan salahkan mahasiswa bila menuntut keadilan yang terpenting janganlah anarkis, kau para penerus bangsa sobat bertindaklah dengan otakmu bukan dengan emosi dan amarahmu.
Kita lawan mereka yang licik dengan otak yang cerdik!
Ibu Pertiwi, tolong tersenyumlah. Kami tak ingin melihatmu menangis, sudah cukup luapan air matamu kau teteskan untuk negeri ini. Kami ingin melihat kau tersenyum bangga menyaksikan negeri Kita Indonesia Bangkit dari kebusukan Moral ini! Bangkit menuju kesejahteraan yang abadi.
Maafkan bila ini terlalu menyakitkan untuk ditulis. Ini sungguh bukan sebait kata yang berisi karangan tak berarti. Semoga engkau dapat mengerti sobat, Bersatulah!!!

Baca Juga Yang Ini Sob:

Artikel Terkait

Komentar Facebook
0 Komentar Blogger

0 comments: