Sangat sulit untuk menuliskan ini, entah
adakah orang yang merasa tersinggung dan semoga tidak terjadi. Saya hanya ingin
ini dapat membukakan pintu kebenaran bagi mereka.
Bukankah kita diajarkan untuk saling
menghargai sobat? Saling memberikan kesempatan untuk dapat tumbuh dan
berkembang. Kita Warga Negara Indonesia memiliki hak untuk mengemukakan
pendapat dan mendapat perlakuan yang sama dimata hukum. Apakah semua itu sudah
kita dapatkan? Yah, yang perlu kalian ketahui disamping kita memiliki hak kita
juga harus menjalankan kewajiban kita sebagai Bangsa Indonesia, sebagai Warga
Negara Indonesia, sudahkah kalian merasa melakukannya?
Mendengar ini saya kembali teringat tentang
sebait syair lagu dari Iwan Fals :
“Lain halnya dengan orang biasa
Bila mereka curiga langsung masuk penjara
Tanpa bukti nyata!”
(demokrasi nasi – iwan fals)
Syair tersebut mengisyaratkan akan
perbedaan perlakuan di atas hukum yang terjadi pada masa orde baru, yang
ternyata sampai saat ini juga masih terjadi tentunya seperti yang banyak orang
ributkan tentang masalah korupsi dan para koruptornya. Koruptor yang dihukum 2,
3, hingga 7 tahun penjara walaupun telah menghabiskan milyaran uang rakyat,
sedangkan para kaum bawah yang melakukan pelanggaran kecil dihukum lebih lama
dari mereka, apa ini adil? Memang setiap pelanggaran harus dihukum karena kita
Negara hukum , yang sampai sekarang masih saya bingungkan apakah korupsi itu
merupakan jenis pelanggaran yang tak lebih tinggi dari mencuri sehingga para koruptor
dapat lebih santai di bilik jeruji dengan fasilitas yang mewah dengan hak-hak
istimewanya. Dimana persamaan dimata hukum? Kita Negara demokrasi yang seakan
bagai Negara yang tak punya Nyali, melawan para petinggi yang jelas jelas
melanggar dan merugikan Negara! Memang uang adalah sang penguasa, membicarakan
uang apalagi korupsi tak akan ada habisnya.
Marilah kita lihat bencana disana sini,
apakah itu fenomena alam biasa? Kita dapat mengambil hikmah dari semua itu
sebagai peringatan kepada seluruh rakyat Indonesia dari Sang Pencipta untuk
dapat memperbaiki semuanya, memperbaiki moral, keadilan. Memang kekuasaan
terbesar ada ditangan rakyat tetapi kekuasaan rakyat ada ditangan Tuhan Yang
Maha Kuasa sobat. Kerukunan dalam agama marilah kita pupuk kembali dan kita
laksanakan. Perbedaan adalah jalan menuju kesatuan sebagai bangsa yang besar.
Bila Nusantara kembali bergemuruh, kita
harus siap memperbaikinya dan belajar dari kesalahan para pendahulu kita,
belajar dari keberhasilan para pendahulu kita. Mereka ingin kita tumbuh dan
berkembang menjadi Negara yang besar dengan Keadilan serta Kesejahteraan Rakyat
Indonesia. Hiduplah Bangsaku Hiduplah Negriku Indonesia!!!