Suatu pesan dari
pendiri gerakan kepanduan atau yang sering kita sebut Bapak Pandu Sedunia,
mampu menumbuhkan semangat pemuda untuk melaksanakan kepanduan terutama ikut
serta dalam gerakan kepramukaan baik dari masa sekolah atau dewasa ini.
Pesan ini ditemuakn
diantara kertas-kertas Baden-Powell, sesudah beliau meninggal pada tanggal 8 Januari
1941. Yang juga tertulis di bagian akhir dari buku Scouting for Boys versi
bahasa Indonesia.
PESAN LORD BADEN-POWELL OF GILWELL YANG TERAKHIR
Para pramukuka yang kucintai!
Jika kamu pergi melihat sandiwara “Peter Pan”, maka
kamu akan ingat mengapa bajak laut selalu membuat pesan-pesan terakhirnya
sebelum ia meninggal, karena ia takut tak sempat mengeluarkan isi hatinya,
kalau tiba saatnya menutup mata nanti.
Demikian halnya dengan diriku. Meskipun waktu ini aku
belum meninggal, namun saat itu akan tiba juga bagiku. Oleh karenanya aku ingin
sekedar mengucapkan kata-kata perpisahan untuk minta diri kepadamu.
Ingatlah, bahwa ini adalah pesanku yang terakhir
bagimu. Oleh karena itu renungkanlah!
Saya telah memiliki kehidupan yang sangat bahagia dan
harapanku kamu sekalian masing-masing juga mengeyam kebahagiaan dalam hidupmu
seperti aku.
Saya yakin, bahwa Tuhan menciptakan kita dalam dunia
yang bahagia ini untuk berbahagia dan bergembira. Kebahagiaan tidak timbul dari
kekayaan, juga tidak dari jabatan yang menguntungkan ataupun dari kesenangan
bagi diri sendiri. Jalan menuju kebahagiaan adalah dengan membuat dirimu sehat
dan kuat, lahir dan batin sejak kamu masih anak-anak, sehingga kamu dapat
berguna bagi sesamamu dan dapat menikmati hidup jika kamu kelak telah dewasa.
Usaha menyelidiki alam akan menimbulkan kesadaran dalam hatimu, betapa banyak
keindahan dan keajaiban yang diciptakan Tuhan di dunia ini supaya kamu dapat
menikmatinya! Bersyukurlah dengan sesuatu yang telah kamu dapatkan dan
berbuatlah yang terbaik atas apa yang telah kamu dapatkan.
Lebih baik melihat sesuatu hal dari sisi baiknya
daripada dari sisi buruknya. Cara yang benar untuk memperolah kebahagiaan ialah
dengan membahagiakan orang lain. Berusahalah agar kamu dapat meninggalkan dunia
ini dalam keadaan yang lebih baik daripada ketika kamu datang. Dan ketika tiba
giliranmu untuk meninggalkan dunia ini, maka kamu akan meninggal dengan hati
bahagia karena ketika masih hidup kamu
tidak menyia-nyiakan waktumu, tetapi telah kamu gunakan dengan sebaik-baiknya.
SEDIAlah dengan cara ini, untuk hidup bahagia dan meninggal dengan bahagia
pula. Lekatkanlah niat ini senantiasa dalam Janji/Satya Pramukamu, meskipun kamu
bukan anak-anak lagi, dan Tuhan akan selalu menganugrahi pertolongan kepadamu
dalam melaksanakan niatmu.
Temanmu,
Baden-Powell of Gilwell
Semoga dapat
menjadi renungan kita semua dan menjadikan kita orang yang bermanfaat bagi
orang lain, sehingga kita dapat memberikan senyum kebahagiaan disetiap benak
hati semua orang yang ada disekitar kita. Salam Pramuka!