Orang berkata Nasionalisme, Orang berkata
Patriotisme, orang mengucap bangga dengan negerinya. Tetapi kebanggaan itu
seakan perlahan hilang. Semua mulai beralih tanpa disadari, para intelektual
Indonesia seakan lupa akan janji untuk membangun Negeri ini menuju ke depan
yang lebih baik. Memang Indonesia kurang menjanjikan dengan gaji dan
penghidupan, tetapi ini tanah air kita sobat! Dari sini kita harus mulai
merenungkan, pantaskah kita berbicara Nasionalisme? Pantaskah kita berkata
Patriotisme? dan tuluskah kita mengucap “Aku bangga menjadi bangsa Indonesia!”.
Marilah kita tengok kebelakang dari mantan
presiden kita Bp. B.J. Habibie yang merupakan Intelektual hebat yang dimiliki
Indonesia. Beliau memilih tetap menjadi warga Negara Indonesia saat mendapat
tawaran menjadi warga Negara Jerman, beliau sungguh contoh seseorang yang patut
kita apresiasi jasanya demi membangun nama Indonesia di dunia. Tetapi semua itu
seakan tak dilihat oleh sebagian intelektual Indonesia yang merelakan berpindah
kewarganegaraan demi kemudahan ijin tinggal, jabatan dan penghidupan di luar
negeri.
Kita sebagai penerus bangsa harus mencoba
untuk mampu menanamkan janji di dalam darah kita, janji sumpah pemuda yang akan
terus mengalir di darah merah putih kita, dan di jantung garuda kita. Ingatlah
kalian kata presiden Republik Indonesia yang pertama Ir. Soekarno :
Berikan aku 1000 orang tua
Niscahya akan kucabut semeru
dari akarnya
Berikan aku 1 pemuda
Niscahya akan kugoncangkan
dunia!
Bila dengan satu orang pemuda kita mempu
menggoncangkan dunia, apabila seluruh pemuda Indonesia bersatu untuk menyatukan
tekat membangun negeri ini bukan hanya itu yang dapat kita perbuat, kita akan
menjunjung Merah Putih di puncak tertinggi dunia. Dan yang terpenting
tanamkanlah rasa malu dalam dirimu untuk mengkhianati tanah airmu, dan
tanamkanlah rasa bangga dalam dirimu untuk mengibarkan bendera tanah airmu
Indonesia!
Untuk semua orang, kawan sebangsa dan
setanah air, inilah suara pemuda yang inginkan kesatuan dan persatuan.
Biarkanlah sekali lagi saya katakan:
Biarkan sumpah pemuda
mengalir di darah merah putihku
Dan dijantung garudaku!
Bersatulah kawan, bersatulah
Pemuda Indonesia!