Mantan Menristek ini mengakui, langkah yang diambil itu dimaksudkan agar pemuda-pemudi bisa mengikuti jejaknya sebagai bapak 'pesawat' Indonesia. Dirinya tak mau generasi sekarang hanya menjadi negara yang konsumtif, padahal pesawat canggih N-250 pernah diakui di dunia.
"Pesawat N-250 pernah mengudara kali pertama di Bandung, seolah melambangkan cerahnya masa depan bangsa karena telah menunjukkan kepada dunia kemampuannya dalam penguasaan sains dan teknologi," kata Habibie di Gedung Sate, Bandung, Jumat (10/8).
Namun ironis ketika pesawat ini dihentikan produksinya setelah krisis ekonomi 1997. Hal itu juga berdampak kepada menyusutnya SDM Kedirgantaraan. Dalam catatannya, saat euforia reformasi telah dihentikan pembinaan bahkan menuju proses penutupan.
"Misal PT DI yang dahulu memiliki sekitar 16.000 karyawan, sekarang tinggal kurang lebih 3.000 karyawan," terangnya.
Belum lagi dalam tiga hingga empat tahun kedepan akan ada pensiun, sehingga tidak akan adanya kaderisasi segala tingkat. "Saya tidak mau akan hal ini," ungkapnya.
Tapi hal itu tidaklah sirna, dalam waktu dekat penerbangan Indonesia akan kembali bergairah. Pasalnya BJ Habibie yang berencana membuat pesawat N-250. Tentunya dengan desain dan mesin yang juga baru.
Proyek yang akan digarap PT RAI tidak berdiri sendiri, tetapi akan melibatkan berbagai elemen seperti Kemenristek, BPPT dan PT DI. Dalam hal ini akan merancang dan mendesain pesawat N-250 masa depan.
"Saya sudah tidak muda lagi, saya akan tularkan pengalaman saya," ungkapnya.
Pesawat N-250 yang kali pertama mengudara di Indonesia sejak 10 Agustus 1995, adalah sejarah dalam Kedirgantaraan Indonesia. Hari itu pula lah ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas).
Dia menginginkan momen Hakteknas adalah momen bangkitnya kembali Kedirgantaraan masa emas seperti era 1990an.
Dalam waktu dekat penerbangan Indonesia akan kembali bergairah. Pasalnya BJ Habibie yang pernah menjabat menristek itu berencana membuat kembali pesawat N-250. Tentunya dengan desain dan mesin yang juga baru.
Pesawat yang pertama kali diproduksi IPTN (saat ini PT Dirgantara Indonesia) pada tahun 1995 itu akan kembali diperbaharui. Hal ini mengingat penerbangan di Indonesia sangat penting. Selain itu untuk kembali menjadikan SDM dalam dunia dirgantara menjadi bergairah.
Hal itu disampaikan BJ Habibie saat ditemui di Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/8). "Penerbangan itu sangat penting. Kita membutuhkan pesawat terbang N-250 yang pernah berjaya di masanya," katanya dengan semangat.
Menurutnya tidak ada alasan orang mengatakan Indonesia itu bodoh. Dunia penerbangan di Indonesia telah menggoreskan pena sejarah.
"N-250 pesawat terbang canggih adalah hasil desain dan rancang bangun putra-putri bangsa sendiri," tegasnya.
Untuk merealisasikan itu, dia akan menandatangani peresmian pendirian PT Ragio Afiasi Industri (RAI). Perusahaan hasil kerjasama PT Iltabi Rekatama dan PT Eagle Cap itulah yang akan memproduksi pesawat canggih.
Habibie menyadari usianya yang tak lagi muda. Namun hal itu bukanlah alasan untuk tidak melakukan regenerasi semangat kedirgantaraan Indonesia yang sempat berjaya pada era 1990-an. Dengan perusahaan tersebut dia berharap adanya arah perubahan untuk lebih baik.
"Perusahaan saat produksi memang bisa mendapatkan tutorial dari buku. Namun pengalaman itu tidak bisa dibeli. Nah pengalaman itulah yang akan saya tularkan yakni Pengalaman Habibie. Itu namanya pembangunan," ujarnya.
Dia menambahkan, dengan sejumlah pengalaman dan kemampuan, dirinya akan merancang dan memberikan pesawat N-250 masa depan. "Kita bisa lihat hasil dari pendirian PT RAI dalam kurun waktu lima tahun ke depan," ungkapnya.
Nantinya proyek PT RAI tidak berdiri sendiri, lebih lanjut dia mengaku akan melibatkan berbagai elemen seperti Kemenristek, BPPT, PT DI. Dia juga berharap dengan berdirinya perusahaan tersebut bisa menjadi ujung tombak dan mendapatkan sambutan dari pemerintah pusat dan daerah.
Untuk diketahui pesawat N250 Gatotkaca ini merupakan primadona IPTN dengan segala keunggulan yang dimiliki di kelasnya pada tahun 1995. Bahkan pesawat berlambang N ini pernah menjadi bintang pameran pada saat Indonesian Air Show 1996 di Cengkareng.
Namun pesawat ini dihentikan produksinya setelah krisis ekonomi 1997. Saat ini rencananya program N-250 akan dibangun kembali oleh BJ Habibie. "Saya mengharapkan dukungannya, dan wujudkan kembali karya nyata yang pernah kita miliki," tandasnya. (merdeka.com)