Batik? Ya, mendengar kata batik kita terbayang dengan kota
pekalongan, adat jawa, dan tentunya indonesia. Jujur saya sebagai pemuda
indonesia merasa bangga dengan warisan budaya kita yang satu ini. Dengan berbagai corak yang unik dan memiliki
arti bisa kita artikan batik bukan hanya sebuah seni tetapi termuat pesan-pesan
didalamnya. Sejenak saya teringat dengan guru seni dahulu menjelaskan bahwa
batik itu berasal dari bahasa jawa yaitu ambatik, terdiri dari kata amba dan
titik dan sebenarnya tradisi membatik sering menjadi tradisi turun-temurun
suatu keluarga sehingga sebenarnya dahulu motif batik dapat kita ketahui
menurut keluarga atau bisa diartikan setiap generasi keluarga pembatik memiliki
motif yang berbeda, itulah salah satu yang membuat beragam bentuk motif batik
di indonesia ini yang dapat kita saksikan.
Dan perlu diketahui sobat kita dapat saksikan tangan-tangan
lentik yang mulai kriput bergelut dengan kompor, canting, malam, soda api dan
pewarna bukan hanya untuk menyambung hidup tetapi merasakan makna kehidupan
yang mereka tuangkan dalam setiap goresan batik menguak jejak karya nenek
moyang kita.
Membayangkan saat tangan lentik mereka tak mampu lagi untuk
melukiskan makna kehidupan dalam secarik kain itu, sedangkan para penerus
mereka lebih memilih menjadi buruh, lebih memilih menjadi pengangguran, lebih
memilih bergelut nasib di negeri orang. Apa yang akan terjadi??? Apa akan
punah, apa akan menjadi cerita saja keringat mereka, gambaran para perajin
batik yang hilang di telan modernisasi oleh mesin-mesin pembunuh budaya. Oh maaf
sebelumnya saya menyebut demikian, dan memang pantas kita sebut demikian.
Perlu
kita sadari sobat memang kita butuh mesin, karna permintaan batik yang banyak
tetapi kita hanya mampu memproduksi batik tulis dengan waktu paling cepat satu
bulan. Tetapi bila kita salah kaprah menafsirkan arti modernisasi batik, semua
itu sebenarnya yang mendorong penghancuran budaya sobat. Perlahan-perlahan
makin menghilang para generasi muda yang menekuni, yang melestarikan budaya
batik nusantara ini.
Batik bukan hanya lukisan yang ditorehkan pada kain,
sesungguhnya banyak arti tersembunyi yang tidak ketahui sobat, dari
pembuatannya, corak, pewarnaan, hingga menjadi barang yang dapat kita gunakan. Kita
diajarkan kesabaran, perlu kesabaran bagi seorang pengrajin batik tulis untuk
menorehkan garis-garis indah. Dengan pesan
moral, pesan budaya yang tergambar dari simbolik corak batik. Dengan wana
dasaar pewarnaan batik yang lembut, tidak mencolok menggambarkan kesederhanaan.
Hingga nilai esteetika tersendiri saat kita memakainya.
Berbeda dengan kita yang menggunakan batik print/cetak. Jelas
lebih rapi, lebih bermacam bentuknya, tetapi kita kehilangan nilai-nilai
diatas. Coba sekarang sobat pergi ke sentral pembuatan batik dan caritau berapa
orang pembatik yang masih menyediakan jasa batik tulis, dan bandingkan dengan
yang menggunakan mesin.
Pemerintah seharusnya mendengar ini. Setelah UNESCO
menetapkan batik sebagai warisan budaya Indonesia pada 9 Oktober 2009 yang lalu
sehaarusnya pemerintah memiliki langkah-langkah kedepan bagaimana kita
melestarikan batik ini, bukan hanya menggembor-gemborkan batik, ini batik kita, ini
batik indonesia, ini budaya kita, tapi apa yang harus kita lakukan untuk melestarikannya?
Oke sobat, mungkin ada langkah yang sedah dilakukan, tetapi
perlu kita garis bawahi regenerasi perajin batik tulis perlu kita galakkan dan
kita lakukan. Daripada kita membuang jauh para tenaga kerja kita hanya untuk
menjadi buruh di negeri orang lebih baik kita ajak mereka bagaimana membuat
batik, bagaimana berbisnis dengan batik, bagaimana membuat lapangan kerja
dengan batik karena inilah yang kita nantikan. Memang perlu waktu, perlahan
tapi pasti kita akan merasakan dampaknya dikemudian hari. Kalau tidak dimulai
dari sekarang kapan lagi???
Sekian sobat, semoga dapat memberikan gambaran dan tentunya
Mari Cintai Batik Indonesia!
Postingan ini diikutsertakan dalam Giveaway Catatan Akhir Pekan dengan Tema Aku Cinta Batik Indonesia
semoga bermanfaat dan memberikan inspirasi kepada generasi muda Indonesia. bila bukan kita siapa lagi yang lestarikan budaya batik indonesia??
Mari Cintai Batik Indonesia!
Baca Juga Yang Ini Sob:
Artikel Terkait